Sebenarnya aku yang membuat lukaku sendiri saat ini, aku
selalu memperhatikan pria itu dari sudut pandangku, aku selalu menyisihkan
waktu untuk mencarinya di sela-sela kesibukanku. Sungguh rajinkan? Lucu
terkadang, aku saja tak tahan untuk menahan tawa. Apa urusanku memperhatikan
pria itu? Tapi itulah cinta, aku di tuntun untuk selalu mencarinya hanya untuk
sekedar melihat wajahnya.
Ada apa dibalik keakraban kalian? Apakah sebuah jalinan
kasih?
Ya.. mungkin tebakanku benar.
Hey lihat diriku! Kau tau aku pernah menjadi bagian darinya?
Mungkin dia pernah bercerita, atau kau mengetahuinya? Ya… tentu saja aku lebih
dulu mengenal dirinya dan pasti lebih dulu tau tentang dirinya.
Sungguh dia adalah seorang pria yang baik juga lugu dahulu,
hanya saja saat ini seiring waktu dia berubah. Pria itu sekarang bukan lagi
menjadi pria baikku juga luguku yang ku kenal dahulu. Cerita tentangnya kini
yang selalu ku dengar dari perkataan yang masuk ketelingaku melalui angin yang
berhembus, ternyata itu selalu menyisihkan seberkas luka di hati juga
menumbuhkan ranting ranting pohon baru yang ada di otakku. Aahh … kukira pohon
yang ada dalam otakku membesar dan menumbuhkan rantingnya hanya karna
memikirkan tugas sekolahku, ternyata tidak! Dia selalu munumbuhkan ranting
ketika aku mulai memikirkan dirinya kembali, ini terjadi berulang dan selalu
seperti itu, aku tau sewaktu waktu otakku bisa limit karna muak dengan hal
bodoh yang selalu kupirikan. Aku lelah! aku
ingin menebang ranting itu!
Pesan ini untukmu gadis manis :)
Bagaimana keadaanya
sekarang? Apa senyumnya masih diikuti dengan lesung pipi yang dia miliki tepat
di satu pipinya?manis bukan. Apakah matanya masih memancarkan seberkas cahaya
kehangatan? Apakah tangannya masih bisa menghapuskan air mata yang jatuh di
pipi? Apakah perbuatannya masih sama seperti saat aku bersamanya? Aku tau
kalian bahagia, tapi mungkin saja perkataanku salah. Tolong jangan hiraukan
semua tulisanku, ini hanya sekadar masa lalu yang tak mungkin jadi masa
sekarang. Lihatlah kini kau memilikinya, bisa memeluknya dan menggenggam jemari
tangannya. Dan aku kehilangannya. Aku rasa dia sangat mencintaimu. Jadi
tolonglah jaga dia saat aku tak disisinya.